Penyebab terjadinya penyakit rabies
Hewan yang terkena rabies mengandung ribuan virus penyebab penyakit ini di dalam air liur mereka. Itu sebabnya, salah satu cara penularan adalah dengan gigitan, atau kontak air liur tersebut dengan luka yang terbuka.
Di Amerika, pembawa virus penyakit ini adalah hewan liar seperti kelelawar, rakun, sigung hingga rubah. Oleh karena itu, anjing peliharaan akan semakin tinggi risiko terkena penyakit ini ketika sering melakukan kontak dengan binatang-binatang tersebut.
Ciri-ciri dan gejala rabies
Setelah tergigit atau terpapar oleh binatang yang rabies, virus rabies pada anjing tidak akan memunculkan gejala apapun sampai nanti mencapai otak. Setelah itu virus rabies akan melalui masa inkubasi hingga munculnya gejala pertama.
Proses ini memakan waktu mingguan hingga bulanan. Dan ketika gejala muncul, biasanya kematian akan datang dengan cepat.
Setelah itu, ciri-ciri terjadinya disfungsi otak akut muncul. Anjing kamu akan merasakan tanda sebagai berikut:
- Gelisah
- Resah
- Agresif
- Mudah marah
- Anjing yang aktif bisa menjadi malu atau jinak
- Menggigit dan menggertak-gertak
Ciri-ciri fase lanjutan rabies :
Ketika virus rabies mencapai otak dan sumsum tulang belakang, maka dapat muncul ciri-ciri anjing rabies yang aneh sebagai berikut ini:
1. Kelesuan
Jika anjing kamu mulai terlihat lesu, bisa jadi ini adalah tanda jika dia terkena rabies. Meskipun demikian, kelesuan juga bisa jadi satu tanda penyakit lainnya yang diderita oleh anjing kamu. Untuk lebih pasti, cek ke dokter hewan segera, ya.
2. Demam
Gejala ini pun sebenarnya gejala yang bisa terjadi pada penyakit lainnya. Saat anjing terinfeksi virus, maka demam menjadi salah satu petunjuk.Hal ini terjadi karena kenaikan suhu adalah respons utama tubuh atas infeksi virus yang berlangsung di dalam.
3. Muntah-muntah
Jika anjing kamu mulai muntah-muntah, artinya terjadi pertarungan sistem imunnya dengan virus di dalam tubuh, termasuk rabies. Meskipun tidak banyak orang yang melarikan anjingnya ke dokter hewan saat muntah-muntah, tapi ada baiknya kamu mulai waspada dan perhatikan gejala lainnya untuk meyakinkan kamu jika virus rabies menginfeksi anjing kamu.
4. Produksi air liur yang berlebihan
Ini adalah ciri-ciri anjing rabies paling utama. Ditambah dengan munculnya busa atau buih dari dalam mulut.
Dampak dari kelumpuhan di rahang atau tenggorokan adalah anjing yang rabies biasanya akan kesulitan untuk menelan yang membuat mereka menjadi ngiler atau berbuih.
Salah satu dampak dari lumpuhnya rahang dan tenggorokan adalah anjing kamu akan kesulitan makan atau minum. Jika sudah demikian, maka akan terlihat jelas ciri-ciri anjing rabies ini.
5. Sensitif pada suara dan sentuhan
Salah satu ciri anjing rabies adalah mereka menjadi sangat sensitif terhadap beberapa hal, terutama pada cahaya, sentuhan dan suara.
Photophobia atau sensitif pada cahaya adalah yang paling mudah untuk dilihat, yang membuat anjing kamu menghindari tempat terang atau mereka menjadi menyipitkan mata.
Sementara untuk sensitif pada suara dan sentuhan akan sulit untuk dilihat, karena tingkah laku anjing memang kebanyakan tidak menentu. Sensitivitas ini bisa menjadi sangat berat dan mengakibatkan anjing kejang-kejang.
Ciri lain yang dapat membuat kamu curiga atau yakin terhadap infeksi rabies pada anjing adalah sebagai berikut:
- Napas menjadi berat
- Tersedak
- Memakan makanan yang tidak biasa
- Kelumpuhan pada kaki belakang
- Disorientasi pada tubuh
- Pupil melebar