Budidaya ikan mujair banyak digemari Pembudidaya di Indonesia karena ikan ini hanya membutuhkan waktu 3-4 bulan untuk mencapai siklus panen. Dengan begitu, Bapak/Ibu bisa panen beberapa kali dalam setahun. Proses budidayanya juga tidak sulit dilakukan jika Bapak/Ibu melakukannya dengan tips-tips yang benar.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui tips budidaya ikan mujair agar cepat panen!
Karakteristik dan Bentuk Tubuh Ikan Mujair
Ikan mujair memiliki bentuk tubuh yang pipih dengan panjang maksimum 40 cm. Mulut ikan mujair berbentuk moncong dengan ukuran yang cukup besar. Ikan ini juga memiliki sirip punggung berukuran panjang dengan bagian depan yang keras dan tajam menyerupai duri.
Ikan yang berwarna kehijauan kusam, kekuningan, atau abu-abu ini juga mempunyai 9 garis vertikal pada sisi tubuhnya. 9 garis vertikal yang dimiliki ikan mujair berwarna gelap dan berada di tutup insang hingga pangkal batang ekor. Ikan ini biasa hidup di air tawar maupun air payau dengan suhu sekitar 25-30 derajat celsius.
Siklus Budidaya Ikan Mujair
1. Pemilihan dan Penebaran Bibit
Tahapan pertama yang harus dilakukan dalam siklus budidaya ikan mujair adalah pemilihan dan penebaran bibit. Bapak/Ibu bisa mendapatkan bibit ikan mujair dengan membelinya langsung di toko bibit atau melakukan pemijahan sendiri. Pemijahan dilakukan dengan mengawinkan ikan mujair jantan dan betina yang sudah dewasa.
Tetapi, perlu diingat bahwa pemijahan membutuhkan waktu yang banyak serta keahlian yang khusus untuk menghasilkan bibit yang berkualitas. Bapak/Ibu disarankan untuk membeli bibit langsung di toko bibit yang terpercaya agar budidaya bisa segera dilakukan.
Waktu yang tepat untuk menebarkan bibit ke kolam adalah pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan untuk mengurangi stres pada bibit yang akan bertambah jika ditebar pada siang hari. Bibit mujair yang siap dibudidayakan biasanya berumur 1,5 bulan atau yang sudah berukuran 8-12 cm dengan bobot ±15-20 gram per ekor.
2. Pembesaran Ikan Mujair
Setelah melakukan pemilihan dan penebaran bibit, Bapak/Ibu akan masuk ke proses pembesaran ikan. Pada tahap ini Bapak/Ibu harus menentukan jenis pakan, perawatan air, dan perawatan kolam. Ikan mujair bisa dibesarkan dengan cara polikultur atau monokultur.
Cara pembesaran polikultur dilakukan dengan menggabungkan ikan mujair dengan ikan mas, ikan tawes, dan ikan gurame dalam 1 kolam. Sedangkan untuk cara pembesaran monokultur, Bapak/Ibu harus memisahkan ikan mujair jantan dan betina di kolam yang berbeda.
3. Pemanenan Budidaya Ikan Mujair
Setelah tahap pembesaran selesai, saatnya Bapak/Ibu memasuki tahap panen. Bobot rata-rata ikan mujair yang sudah layak panen adalah 30-45 gram per ekor. Untuk mencapai bobot tersebut mujair membutuhkan waktu 3-4 bulan.
Namun, Bapak/Ibu bisa menyesuaikan ukuran ikan dengan permintaan pasar ketika hendak melakukan proses panen. Pemanenan dilakukan pada pagi hari saat cuaca tidak panas dengan menggunakan scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan dengan cepat dan hati-hati untuk menghindari luka pada ikan.
Tips Sukses Budidaya Ikan Mujair
1. Tips Pemberian Pakan
Bapak/Ibu tidak dianjurkan untuk memberikan ikan mujair pakan berupa pelet buatan pabrik. Karena ikan mujair terkenal sebagai ikan yang membutuhkan banyak makanan untuk kenyang. Sedangkan, pelet buatan pabrik mempunyai harga yang relatif tinggi sehingga akan menaikkan biaya produksi dan memperkecil keuntungan.
Untuk menghemat biaya pakan, berikan ikan mujair pakan berupa bahan alami sisa rumah tangga seperti daun kangkung, kubis, atau wortel. Jika tetap ingin menggunakan pelet, jadikan pelet sebagai pakan tambahan saja.
Ikan mujair yang baru ditebar ke kolam sebaiknya diberi pakan sebanyak 10–20% dari bobot ikan, sedangkan ikan mujair dewasa diberi pakan sebanyak 5% dari bobot ikan. Untuk waktu pemberian pakan, Bapak/Ibu disarankan untuk memberikan pakan sebanyak 2-3 kali per hari.
2. Tips Perawatan Kolam
Sebelum kolam dipakai, Bapak/Ibu dianjurkan untuk melakukan pengapuran terlebih dahulu. Pengapuran bertujuan untuk mematikan kuman dan penyakit yang ada di dasar kolam. Jangan lupa juga untuk menaburkan pupuk untuk menumbuhkan pakan alami bagi ikan.
Setelah kapur dan pupuk ditaburkan, Bapak/Ibu bisa mengisi kolam dengan air yang bersih, tidak tercemar, dan tidak beracun. Untuk mempercepat pertumbuhan mujair, Bapak/Ibu dapat mengganti air kolam 2 atau 3 hari sekali dengan membuang 20–30% air. Ganti air yang dibuang dengan air segar.
Selain itu, Bapak/Ibu juga perlu membersihkan sisa pakan atau kotoran yang mengendap di dasar kolam agar kotoran tersebut tidak meracuni ikan. Lalu, untuk menambah kadar oksigen di air kolam, tambahkan kincir di atas kolam sebanyak 1 kincir per kolam.
Ikan mujair biasanya populer dibudidayakan di kolam terpal dengan kedalaman air 75-100 cm. Kolam terpal digunakan karena memakan biaya yang relatif rendah dan konstruksinya yang sederhana. Biasanya, volume air di kolam terpal cepat berkurang, maka dari itu Bapak/Ibu harus rutin mengeceknya dan menambahkan air ke volume yang sesuai.
3. Tips Pencegahan Hama dan Penyakit
Penyakit dan hama adalah hal yang dapat menghambat pertumbuhan ikan mujair. Berikut adalah cara untuk mengantisipasi datangnya penyakit dan hama:
- Mengeringkan dasar kolam setiap selesai panen
- Tidak menebar bibit secara berlebihan melebihi kapasitas kolam
- Memberi kolam satu pintu masuk air dengan sistem paralel
- Memberi pakan yang cukup secara kualitas dan kuantitas
- Menebar benih dengan hati-hati
- Jangan biarkan binatang seperti burung, siput, dan kaki seribu masuk ke kolam